Program Sanimas 2025 Di Desa Pakandangan Tengah Terindikasi Banyak Kejanggalan

IMG 20250918 181824

SUMENEP, Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) yang dikerjakan oleh KMP Cakrawala di Desa Pakandangan Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga menyimpan sejumlah kejanggalan.

Program yang dibiayai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tersebut memiliki alokasi anggaran kurang lebih Rp 350 juta untuk pembangunan di 23 titik di desa Pakandangan Tengah.

Bacaan Lainnya

Dari hasil pantauan tim media ini yg turun langsung kelapangan senin 15/9/25, tim hanya menemukan beberapa titik pengerjaan di lapangan , yang saat itu untuk pekerjanya tidak ada dilapangan dan belum jelas karena tidak ada aktivitas pekerjaan dilokasi.

Ironisnya, saat Kepala Desa Pakandangan Tengah Ali Makki dimintai untuk konfirmasinya terkait program tersebut mengaku tidak mengetahui secara pasti besaran anggaran dalam program tersebut. Ia menyatakan hanya menjalankan program sesuai arahan dari pendamping program.

“Saya tidak tahu pasti anggarannya berapa. Nanti saya akan tanyakan ke pendamping program,” ujarnya singkat saat dimintai keterangan, Selasa (16/9/2025).

Pernyataan tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, yang menilai bahwa pemerintah desa tidak menjalankan fungsi pengawasan sebagaimana mestinya dalam pelaksanaan program yang menyangkut kepentingan publik, yang sebagai kepala desa juga tidak tau akan program yg berjalan di desanya.

“saya tidak tau tentang berapa jumlah anggarannya, hanya tau akan adanya bantuan ini dan berapa jumlahnya juga tidak tahu”, ujar salah satu warga, Senin(15/9/25).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, anggaran untuk setiap titik pembangunan dalam program Sanimas berkisar antara Rp 13 juta hingga Rp 15 juta. Namun, sejumlah pihak menilai, nilai tersebut tidak wajar, mengingat spesifikasi dan volume pekerjaan di lapangan dinilai tidak sebanding dengan anggaran yang digelontorkan.

Hingga berita ini diturunkan, baik dari pihak pendamping program dan Dinas PUPR Sumenep belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan kejanggalan dalam pelaksanaan program tersebut.

 

(@Man )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *